Selasa, 17 Agustus 2010

Menkopolhukam Pastikan 17 Agustus 2010 Aman Kepolisian sudah mempersiapkan semuanya, dengan dibantu TNI.

Abu Bakar Ba'asyir, mantan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia, dan kini tokoh Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT) dituding memiliki peran penting  dalam segala kegiatan teror di Indonesia belakangan ini.

Bahkan, Polri juga menduga, Ba'asyir ada di belakang aksi teror kawanan Abdullah Sunata, yang diduga akan menyerang peringatan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2010, dengan sasaran presiden dan sejumlah pejabat negara.

Namun, secara tegas Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menyatakan, situasi selama perayaan HUT Kemerdekaan RI 2010, aman terkendali. Kepolisian sudah mempersiapkan semuanya, dengan dibantu TNI ikut dilibatkan.

Walaupun, berdasarkan data dan hasil interogasi, memang ada ancaman akan ada gerakan pengacau yang akan mengganggu keamanan. "Tetapi itu kan tidak menyebut secara spesifik bahwa teror akan terjadi pada 17 Agustus," ujar Djoko.

Ditanya apakah penyerangan teroris kali ini, lebih kuat dari sebelum-sebelumnya, Djoko menjelaskan, kuat atau tidak itu sangat relatif. Tapi, yang jelas metode yang mereka gunakan berbeda.

"Metode berbeda, apa yang dirakit sekarang juga sudah berbeda dengan yang lalu. Tapi bukan berarti ini mengancam dan membuat kita ketakutan, bukan lalu seolah-olah negara kita tidak aman, tapi waspada tetap," ujarnya.

Polisi menyita sebuah mobil  dari penangkapan Fahrurozi Tanjung alias Baim dan Hamzah alias Helmi. Keduanya dibekuk di Kampung Saluyu, Cibiru, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penangkapan dilakukan dua hari sebelum Abu Bakar Ba'asyir diringkus.
(umi)• VIVAnews